Minggu, 26 Agustus 2012

MASIHKAH KAU BERKATA BAHWA ALLAH TIDAK ADIL..???

Dalam sebuah jejaring sosial saya mendapat sebuah pertanyaan yang menggelitik namun sangat jengkel saya mendengarnya. si Fulan bertanya kepada saya:

 "Allah itu maha adil, trus saya mau tanya kalau manusia ada yang nasibnya baik, ada yang buruk, trus dimana letak keadilan allah itu..?? " . Lalu saya jawab


    "Allah tidak akan Mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau mengubahnya..so takdir/nasib bisa di ubah..dengan doa dan perjuangan untuk mengubahnya ".


Si Fulan Tanya Lagi :

" ia kalau memang allah itu maha adil pastinya takdir semua manusia itu disetarakan. u bilang takdir allah yang menentukan, harusnya kalau allah memang maha adil tentu takdir setiap manusia itu disetarakan(disamakan).  ia disamakan, jika baik maka semuanya baik. "

Lalu saya Jawab Lagi :

jikalau ada teman kamu,..yang sekolahnya jarang, belajar males terus dapet nilai bagus n naik kelas....sedangkan kamu yang sudah berjuang dengan belajar dan kerja keras. malah gak naek kelas dan nilai jelek.apa yang kamu rasakan..??

Si Fulan Menjawab :

    tentu saya protes bahwa keadilan itu harus ditegakkan.

Lalu saya bilang ke si Fulan :

"naaaahhh...begitulah Allah berlaku adil kepada Hamba-Nya.  Untuk mencapai ridho, ampunan dan Syurganya kita di tuntut bekerja keras..mengikuti perintahnya dengan beribadah dan berusaha sekuat tenaga mejauhi larangannya. Masa' orang yang udah berlaku jahat, zina iya, mabuk iya, mencuri iya, membunuh iya, eeeehhh..dia malah masuk syurga. sedangkan kamu yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk mencari ridho-Nya, memohon ampunan-Nya..ibarat kata udah mengikuti segala perintah dan menjauhi larangan-Nya malah masuk neraka. Di situ letak tidak adanya ke adilan. Tapi Allah tidak seperti itu...setiap hasil yang di dapat oleh manusia adalah sesuai dari apa yang di lakukan manusia itu sendiri. jika dia berbuat buruk maka ia akan mendapatkan hasil yang buruk. Namun jika ida berbuat baik Maka ia akan mendapatkan hasil yang Baik."


Kita sering sekali berfikir atau bahkan berucap. Allah tidak adil, Allah jahat kepada makhluk-Nya. Kenapa ada Miskin ada kaya, Ada susah, Ada bahagia. Kenapa tidak di samakan saja. Jangan pernah lagi berkata bahwa Alah tidak adil.... Karena sesungguhnya yang bodoh dalam menjalani kehidupan di dunia ininadalah KITA. Udah jelas dan baik Allah kasih kita kesehatan. kenapa kita mesti rusak dengan Khamar, Narkotika, dan Makanan yang membahayakan bagi tubuh secara berlebihan. sudah baik Allah kasih kita jabatan dan kehidupan finansial yang tidak terbatas, tapi kita malah menghancurkannya dengan Korupsi, Merampas yang bukan Hak kita. dan masih banyak lagi problematika kehidupan manusia yang miris bagi mereka. Semua itu bukan kehendak Allah tapi atas kelakuan kita sendiri, maka ketentuan dan kehendak Allah berlaku bagi mereka yang berbuat Buruk. 

" Tidak ada untungnya bagi Allah bila manusia itu berbondong-bondong mengerjakan kebaikan di muka bumi, dan tidak ada Ruginya bagi Allah bila manusia itu Berbondong-bondong melakukan kejahatan di muka bumi ini. setiap perbuatan akan di balas atas apa yang telah mereka lakukan. Yang membuat diri ini nista, hina dan hancur adalah diri kita sendiri, bukan orang lain, dan Allah hanya menjalankan peraturan yang telah berlaku"

Yang berbahaya itu bukan Orang lain...Tetapi Diri Kamu Sendiri.

Maha Adil Allah.





11 komentar:

  1. Penjelasannya gak nyambung nih...
    Masa urusan naik kelas komparasinya sama surga...
    Kalo kasus seperti ini dan ini kenyataan :
    Pak fulan rajin ibadah, sodaqoh tapi hidupnya susah, rejeki seret, banyak utang, piutang di orang gak mau di bayar. Dan kebalikannya pak cucakrawa jauh dari ibadah malah suka maksiat, gak mau bayar utang ke orang susah, TAPI HIDUPNYA ENAK REJEKINYA LANCAR. Adilkah Allah ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah SWT menciptakan manusia ada yg kaya dan miskin semata mata hanyalah sbg ujian di dunia yg fana.
      Ada orang yang mengeluh “Kenapa ya saya terlahir sebagai anaknya orang miskin sehingga saya sekarang miskin tidak bisa sekolah, tidak bisa merasakan fasilitas fasilitas yang ada karena saya tidak memiliki cukup uang untuk mendapatkannya”.

      Ada juga yang mengeluh karena terlahir sebagai anak cacat, buruk rupa, tidak normal, ataupun kekurangan-kekurangan yang lainnya sebagai manusia normal pada umumnya. Ada juga orang yang sebenarnya memiliki banyak kelebihan disbanding orang lain, tapi masih juga mengeluh, merasa sedih, tidak bahagia, karena ia memiliki harapan yang setinggi langit dan tidak bisa mencapainya. Sehingga ia terus merasa disiksa oleh harapan yang tidak kunjung dicapainya itu.

      Inilah orang yang tertipu lalai, terlena dirinya dari rahasia Allah, tertutup pandangannya dari keadilan Allah SWT, tidak bisa melihat keadilan Allah SWT.

      Keadilah Allah adalah menjadikan dunia dengan segala kejadian dan peristiwa diatasnya sebagai realitas semu tidak sejati. Realitas semu ini di rancang sebagai ujian bagi hamba-hambaNya. Maka segala yang ada dan terjadi hanyalah sebagai ujian. Kondisi jasad kita, harta, jabatan, kehormatan, status social adalah ujian. Kaya atau miskin hakekatnya sama, sama-sama ujian. Perbedaanya hanya terletak pada bagaimana cara kita memberikan resepon terhadap semua ujian itu.

      Allah SWT berfirman :

      “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (Al-An’am: 165)

      “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (Q.S Al-Ankabuut : 1-3)

      Uniknya dunia ini memang terletak pada keragaman keadaan manusia. Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing, sehingga kehidpan menjadi dinamis, tidak monoton yang menjadi seni kehidupan yang merupakan kreasi Allah yang Maha Segalanya. Ada yang kaya, ada yang msikin, ada yang menjadi pejabat, ada yang menjadi rakyat, ada petani, ada yang nelayan, gelandangan, pengungsi, menteri, pengusaha… tetapi pada hakekatnya semua sama, sama-sama diuji dengan realitas masing-masing yang menyertai hidup manusia.

      Allah SWT berfirman :

      “Sesungguhnya Kami telah menjadikan di bumi ini sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik amalannya” (Q.S Al-Kahfi :7)

      Sungguh, kemuliaan manusia tidak terdapat pada kekayaannya, kegagahannya, kemewahannya di dunia. Semua itu hanya sebagai ujian hidup. Semua itu bukan kesejatian. Kesejatian ada dikahirat nanti, di hari pembalasan kelak, disaat dimana tidak ada pertolongan melainkan pertolongan dari Allah SWT.

      Boleh jadi, ada orang yang hidup senang berlimpahkemewahan didunia, kita sangka itu adalah kemuliaan, padalah boleh jdai malah itu yang akan mengantarkan kita pad kehinaan di akhirat kelak karena kita menjadi lupa diri selama di dunia. Dan boleh jadi kita sangka seseorang itu miskin, hina di dunia, sengasara hidupnya, tetapi ia menjadi mulia disisi Allah SWR, bahagia diakhirat kelak. Ia mulia bukan karera kemewahan, bukan karena kegagahan, tetapi karena ia lulus ujian selama di dunia.

      “… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Q.S Al-Baqarah :216)

      Hapus
    2. Tidak adil namanya klo Allah memberi kekayaan pada orang miskin yg rajin beribadah karna harta bukan karna Allah .... jika Allah memberikan rezeki pada orang miskin yg ibadahnya nga ikhlas kaya gitu ... berarti Allah nga sayang pada orang miskin tersebut ... dan menjerumuskan dia mencintai ibadah karna harta .

      Beribadah lah karna Allah bukan karna harta ... maka jika kamu ikhlas dalam beribadah .. kamu punya gelitik di hati pengen sesuatu aja pasti di kasih ...

      Jelas Allah menyayangi orang miskin yg beribadah karna harta itu ... dan Allah tidak mengijinkan dia kaya sebelum dia betul2 ikhlas

      Sedangkan bagi orang kaya yg tidak beribadah tapi kaya .... malah orang itu yg Allah biarkan terlena dengan dunia ...

      Intinya Allah maha adil ... orang yg miskin tapi dia bisa bersyukur akan di sayang sama Allah ... dan orang yg dibiarkan terlena dengan dunia diberikan kekayaan oleh Allah ... mereka berdua sama2 untunh ... lalu apa yg meragukan klo Allah itu tidak adil

      Terima kasih

      Hapus
    3. Allah itu maha adil.. dan sudahkah kita bersyukur hari ini..

      Hapus
  2. setuju pak ustad tapi betul juga penanya bahwa orang kafir atau orang yang ibadahnya pas-pasan diberi kekayaan yang melimpah tapi sebelum mati dia masuk Islam atau bertobat toh Allah masukkan dia kedalam syurga. Enak banget ya pak ustad?

    BalasHapus
  3. Kawan-kawan.. kpnsep ketuhanan itu hanyalah buatan belaka, konsep ketuhanan itu hanyalah imajinasi, apakah kalian percaya adanya tuhan(Allah)

    1.kalau kalian percaya allah, pernahkah kalian melihat nya atau di buktikan kekuatan langsung olehnya
    2.bukti-bukti yg ada di kitab seperti hari kiamat, binatang berbicara dan dajjal itu hanyalah tipudaya ribuan tahun yang dituliskan, agama hanya dijadikan media politik dan kekuasaan
    3.pernahkah anda berfikir, mengapa ada banyak sekali kepercayaan,kalau memang ia maha kuasa, mengapa dia tidak membuat satu kepercayaan saja, nah... Ini yang lucu, di suatu kitab di dalam sebuah agama, orang yg tidak mengikuti kitab itu masuk neraka, sedangkan di kita yang lain juga mengatakan hal yang sam dan bisa dikatakan bahwa semua agama ingin mengakui bahwa, AGAMA ITU YANG PALING BENAR, ini suatu indikasi penjilatan untuk kekuasaan semata. Bukan untuk Tuhan.
    4.Tuhan itu tidak ada, semua yang terjadi didunia bukan karena tuhan, tapi karena realitivitas waktu yang acak. Mungkin sebagai umat manusia kita akan berfikir, dunia ino sudah diatur, ada yang mengatur. Yaps memang ada dan semua yang mengatur adalah waktu, waktu yang memiliki kuasa.
    5.Adakah tuhan itu, jawabannya ya ada, tuhan memang ada.. tetapi hal ini tercipta dari banyak fikiran yang menghasilkan suatu kekuatan yang kita sebut tuhan jahatkah ia, dia jahat. Mengapa saya katakan begitu, setiap orang yang menyembah tuhan pasti memiliki maksud, ada yg mau selamat di dunia ada yg mau kaya dan ada yg mau masuk surga, pemikiran seperti ini bisa juga disebut ego, dan ego itu adalah suatu sifat yang enagtif.
    5.bagaimana caranya kita menghilangkan Tuhan Yang Tercupta dari masing" ego manusia, cukup meninggalkannya dan berjalan mengikuti teori humanitas, peraturan yang didiskusikan lebih baik daripada mengikuti peraturan tuhan
    6.ada banyak sekali bukti bawha tuhan itu ada, seperti didalam kitab yang bisa meramalkan masa depan, Ingat meramal masa depan itu dapat dilakukan beberapa orang, dan teori yang masuk akal lagi"manusia di masa depan telah menciptakan mesin waktu yang membawa dirinya ke masa lalu, karena di masa lalu, dan untuk memnuhi hasrat kekuasaan mereka menciptakan suatu pengaruh yang mudah untuk menarik perhatian manusia pada zaman bodoh itu, yaitu agama" atau "semua prediksi dari kitab adalah sebuah kebetulan semata karena banyak hal yang tidak terbukti walaupun kitab sudah mencatat hal tersebut"

    Intinya terserah anda mau percaya ama tuhan atau tidka, saya si tidak percaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penjelasan Allif Budiman sungguh sangat menyesatkan! Istigfar bro.. Jgn mau dijauhkan dari agama hanya karena teori dr manusia itu sendiri. Ingat diatas semua itu masih ada teori dari tuhan itu sendiri, yakni Al-Quran.

      Hapus
  4. Allif budiman juka anda percaya dengan ilmu ilmiah yang ada miliki seilahkan jelaskan tentang jin, setan dan sebagainya. Apa mereka itu nyata? Apa mereka itu ada? Bagaimana dengan bukti nyata yang telah ada? Apa itu sihir?

    BalasHapus
  5. ketahuilah bahwa Tuhan itu sungguh sangat adil, mengenai urusan alam semesta hanya cukup kuasaNya saja yg akan secara otomatis mengatur segalanya, mengapa manusia lahir ada kaya ada yg miskin, ada yg cantik ada yg jelek, ada yg sempurna ada yg cacat dan lain sebagainya? lantas kita melihat semua itu seolah Tuhan pilih kasih dan tidak adil? sesungguhnya Tuhan itu maha adil, dan Dia tdk perlu repot ngurusi alam semesta ini, ada hukum karma dariNya yg sudah mengatur segalanya, hidup ini bkn hanya sekali tapi berulang2 kali tak terhitung banyaknya (reinkarnasi).

    Dari situ kita bisa melihat keadilan kuasa Tuhan, orang yg terlahir menjadi orang miskin dikarenakan pada kehidupan sebelumnya dia adalah orang yg kikir tdk pernah/jarang bersedekah, dan sebaliknya utk orang yg terlahir sbg orang kaya.

    Contoh lainnya orang yg terlahir dgn paras yg jelek/buruk rupa, itu disebabkan pada kehidupan sebelumnya orang tsb sering menghina/melecehkan/mencaci orang lain hingga pada kehidupan yg sekarang dia terlahir sbg wanita yg jelek/buruk rupa. dan banyak lagi contoh2 lainnya.

    Intinya Tuhan itu sungguh maha adil maha segalanya, cukup kuasaNya saja (hukum karma) yg akan mengatur secara otomatis mengenai perkara keadilan.

    Kita semua manusia diberi pikiran/akal sehat dan itu gunanya untuk mencari "kebenaran yg masuk akal", bukan hanya nerimo saja yg pada akhirnya membuat kita selalu bertanya2 tak ada habisnya.

    BalasHapus
  6. Tolong jawab, bagaimana jika ada 2 orang anak, yg satu dilahirkan dari keluarga kaya dan yg satu dari keluarga miskin. Apa itu adil? maksud saya anak dari keluarga kaya itu tidak melakukan apa-apa tapi bisa hidup enak, sedangkan yg miskin? apa salahnya sehingga dia terlahir menjadi seorang yg miskin?? tollng jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekalipun kamu tanya hal itu ke dr. zakir naik yg pakar debat, dia cuma bisa jawab nanti keadilan sebenarnya di akhirat. LOHHH ? akhirat kan nanti klo kita udah mati, yg jadi masalah kenapa kita tdk diberi pilihan utk terlahir di keluarga kaya raya, punya wajah tampan, otaknya genius dan lain sebagainya? kenapa ? kenapa tidak diberi pilihan saat akan dilahirkan? mungkin akan dijawab lg "namanya jg masih bayi blm ngerti apa2" hahahaha dan ya udah tetep mentok di satu kata "akhirat" kalian yg merasa hidup tdk adil telan saja, tapi yg bisa saya sampaikan, banyaklah berbuat kebaikan dan amal sodakoh, dgn demikian akan memperbaiki kualitas hidupmu.

      Hapus