Kamis, 16 Agustus 2012

Sabar ada batasnya vs Sabar gak ada batasnya



ketika emosi membludak, darah naek hingga sampai ke ubun2, wajah merah merona, hati mendidih. yah siapa yang mau di sakiti, siapa yang mau di perolok-olok, siapa yang mau di hina, siapa yang mau di rugikan. Pasti ujung2nya Marah, Berontak, main hakim sendiri, akhirnya menyakiti orang lain.

"gak bisa sob.....dia udah keterlaluan, lu tahukan gw gimana, gw gak mau di hina, di caci...Sabar itu ada batasnya sob...!!!" ucapan itu terlontar dari seorang teman saya. dia di fitnah..siapa yang mau di fitnah ya gak??? tapi..benarkah penempatan kita untuk marah tanpa batasnya itu benar. berbalik menyerang orang yang udah merugikan kita, apakah cara itu cara terbaik yang kita pilih.

Tidak sabar dalam menghadapi segala masalah, akan membuat mu buta hati nurani. Tidak sabar akan menjadikan peluang setan untuk hinggap di hati ini semakin kencang. maka terjadilah perkelahian, terjadilah pembunuhan, terjadilah pengadilan, terjadilah pemerkosaan..eits..kok pemerkosaan sob...???...heheh..ya iya...datangnya pemerkosaan itukan dari gak sabar menahan nafsu birahi, coba kalo dia sabar dia puasa dia bakal belajar bersabar hehehe...ealah koq malah bahas masalah birahi seh hehehh...itu nanti aja di lain kesempatan kita bahas heheheh.

balik lagi yeh ke benang merah. jadi ketika kita di fitnah contohnya, haruskah kita balik menyerah orang tersebut yang udah memfitnah kita. saya kasih dua contoh yah sob..:

1. Cara Sabar ada batasnya
si Fulan di fitnah mencuri uang kas kantornya, karena dia merasa tidak melakukan hal tersebut lalu si fulan melakukan pembelaan atas dirinya. kejadian yang bakal terjadi adalah, si fulan adu mulut,berantem, menjurus penganiayaan, ujung2nya pengadilan, dilaporkan sebagai tindak penganiayaan bagi si Fulan, dan pencemaran nama baik untuk yang memfitnah si Fulan. masuk deh sidang pengadilan, sewa pengacara (waduh butuh duit), bikin berkas ini, berkas itu. ujung2nye duit abis, sidang gak kelar, kalo pun kelar antara si fulan dan pemfitnah yang masuk penjara. 

sampe disitu gak abis sob, keluar penjara ada dendam kesumat pasti. ujung2nya kemungkinan2 yang gak bakal kita ketahui apa itu. main dukun hehehhe bisa jadi, santet, teluh, hahha..wallahu'alam yakin aja Allah tempat terbaik dari pada dukun hehhe. rumit yah...iya..pasti.

2. Cara Sabar Gak Ada Batanya
Si fulan di fitnah sama kayak di atas di tuduh mencuri. Lalu fulan Gak langsung mengancam si fulan dan melakukan tindakan pembelaan diri yang salah, kalo menurut saya dan guru2 spiritual saya. apa yang di lakukan Fulan??? Fulan menyerahkan semua masalah tersebut dengan curhat sama Allah. dia bangun malam dia wudhu, dia sholat dia nangis, dia minta petunjuk dan minta keajaiban dari Allah tentang kebenaran dari masalah ini. Sob dalam posisi Fulan dia bener, dia di Fitnah dia teraniaya, bukankah doa orang teraniaya bakal terkabul oleh Allah. alhasil fulan memang mengalami perih, sulit, sakit hati. lebih sakit lagi kalo si boss kantor mempercayai ucapan si pemfitnah, abis deh si fulan kena pecat oleh Boss. tapi si Fulan gak gentar di yakin Allah yang memberi dia rezeky, Allah yang memberikan dia Pekerjaan, Allah yang memberi dia kebahagiaan. dia minta bantuan hukum dunia, hukum dunia sepertinya sudah buta oleh duit. yang salah bisa jadi bener, yang bener bisa jadi salah. sesuai yang kuat duit, dialah yang menang. yah bukan mau memfitnah juga saya..tapikan emang bener realitanya di kehidupan ini. udah banyak faktanya di TV, media massa..hehhe

si fulan beranggapan bahwa "Orang yang mau bersama Allah, dan mau di bantu Allah haruslah sabar, bukankah di Al-Quran di sebutkan. Allah bersama orang2 yang sabar". si fulan melakukan ilmu ikhlas dalam hidupnya, ikhlas kalo memang di pecat, ikhlas hilang pekerjaan. susah emang..yah susah...orang beranggapan bahwa kita ini bukan nabi. salah saya bilang, nabi juga manusia. sama kayak kita, punya nafsu, punya  hati. pasti nabi juga pernah merasa meledak hatinya, sakit hatinya. tapi beda nabi dia menyerahkan seluruh rasa sakit dan meledak itu kepada Allah, kalo manusia seperti kita, pada manusia juga. apakah kita tidak bisa mengikuti cara nabi tersebut. bukan tidak bisa tapi kita tidak mau...!!! 

okeh sekarang si fulan katakanlah di pecat, ini ujian bagi si fulan. Lihat disini Allah melihat langsung, menguji langsung si Fulan. siapa yang gak mau langsung di lihat oleh Allah ya gak. si fulan masih bersbar, karena ikhlas kali yah. dia menyadari ini adalah ujian dari Allah dan setiap ujian adalah bersifat sementara. dia terus berdoa dalam sholat malamnya, di berdzikir, memohon ampun, dia bersedekah walaupun dalam keadaan sulit. dan pasti...kalo menurut buku2 guru spiritual saya ustad yusuf mansyur riyadho itu namanya dan Kun Fayakuun Allah bakal berlaku kalo dia udah pantas mendapatkannya dengan keikhlasannya dan ke pasrahannya kepada Allah. dan benar2 terjadi si Pemfitnah kena batunya, alih2 dia memfitnah si fulan telah mencuri uang kas kantornya, malah si pemfitnah yang mencuri dan ketahuan bossnya sendiri. sungguh Allah benar2 tidak tidur, Allah mengetahui dan memberikan ujian tidak diluar batas kemampuan hambanya. karena penyeselan telah memecat si Fulan si Boss meminta maaf dan mengajak kembali si Fulan untuk bekerja atau mungkin di beri kedudukan lebih tinggi dari posisi dia sebelumnya, why not...bukankah susah sekarang mencari orang yang jujur hehhehe...

pilih mana hayo sob???...hhehhe..mungkin cerita itu adalah fiktif belaka namun kejadian2 itu kenyataanya benar2 terjadi di kehidupan kita. baik kita alami sendiri atau dari cerita orang2 di sekitar kita. Yaki lah sabar sebenarnya gak ada batasnya.Sesuai kita bisa gak mengendalikan amarah, menempatkan amarah pada posisi yang benar. segala masalah itu datangnya dari Allah sob...dan cuma Dia lah yang Maha Kuasa Atas segala penyelesaian nya. jadi serahkan saja ke-Dia. bukankah mengalah untuk menang itu lebih baik dari pada  marah yang gak jelas sampai pecahkan piring...hahahha..kidding sob.

Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong mu, semua udah tahu kata2 itu sob...maka lakukanlah. gak ada ruginya sabar, sabar melatih diri untuk tidak di kuasai sifat setan, sabar melatih diri untuk tetap bersama Allah. seperti kata Fulan "Kalo mau sama Allah jadilah orang yang sabar, dan jangan pernah berkata sabar itu ada batasnya kalo ingin bersama Allah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar