Senin, 10 Desember 2012

:: ZUHUD ::



Zuhud adalah menjauhi keduniaan, Loh..??? apakah kita tidak boleh kaya, tidak boleh punya ini atau punya itu di dunia..?? waduh....janganlah salah menafsirkan perkara Zuhud. Kebanyakan mereka salah mengartikan Zuhud, mereka pikir Zuhud identik dengan kemiskinan, padahal Zuhud ang sebenarnya adalah menghindari perkara-perkara dunia secara berlebihan.

Rasulullah dan para sahabat adalah
 contoh-contoh kezuhudan, Mereka semua kaya kok, Siapa bilang Rasul miskin, di Usia 25 tahun Rasulullah adalah seorang saudagar kaya raya. tahu dari mana ente...?? buktinya Rasulullah mampu menghadirkan Mahar pernikahan kepada Khadijah sebanyak 20 unta terbaik, 1 unta bila di kalkulasikan harganya sama dengan sekarang adalah sama seperti 1 Mobil Fortuner. Tapi kecintaan beliau terhadap Allah melebihi cintanya kepada siapapun.

Salah satu contoh kezuhudan sahabat Rasulullah adalah Abdurahman bin Auf. Dalam sekali duduk Abdurahman bin Auf mampu menghasilkan Miliyaran rupiah. dan pernah suatu ketika Umar khawatir terhadap beliau. dengan kezuhudannya dia akan menelantarkan anak dan istrinya. Namun dengan lantang Abdurahman berkata " aku telah meninggalkan warisan terbaik kepada keluarga ku" apa itu tanya Rasulullah dan Umar " Allah dan Rasulnya ".

Ada 3 tingkatan zuhud yaitu:

1. Tingkat Mubtadi’ (tingkat pemula) yaitu orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya.

2. Tingkat Mutahaqqiq yaitu orang yang bersikap tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta benda duniawi karena ia tahu dunia ini tidak mendatangkan keuntungan baginya.

3. Tingkat Alim Muyaqqin yaitu orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai, karena dunia hanya melalaikan orang dari mengingat Allah. (menurut Abu Nasr As Sarraj At Tusi)

Menurut AI Gazali membagi zuhud juga dalam tiga tingkatan yaitu:

1. Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik dari padanya

2. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakheratan

3. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah karena terlalu mencintai-Nya

Dalam keterangan di atas dapat disimpulkan pandangan bahwa harta benda adalah se’suatu yang harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati, dari mengingat tujuan perjalanan sufi yaitu Allah. Namun ada yang berpendapat bahwa zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta benda dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi sebenarnya adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar